Kaspa mampu menyelesaikan masalah tersebut dan mampu berjalan satu sama lain tanpa mengorbankan aspek lainnya dengan sebuah protokol baru yang diusungnya. Lantas, apa itu Kaspa? Bagaimana Kaspa mencapai hal tersebut dan teknologi apa yang dibawanya? Simak ulasan singkatnya dibawah ini.
Apa Itu Kaspa?
Kaspa adalah blockchain layer 1 berjalan dengan implementasi konsensus Proof-of-Work (PoW) dengan arsitektur BlockDAG (Directed Acyclic Graph), yang memungkinkan jaringan Kaspa untuk menyusun blok dalam satu rantai, memproses beberapa blok secara bersamaan dan menyusunnya dalam struktur seperti jaring. Dengan konsep ini, Kaspa mampu memproses transaksi secara cepat dan jaringan yang dapat diskalakan bahkan ketika aktivitas sedang tinggi-tingginya.
Tim Kaspa
Kaspa didirikan oleh orang-orang yang berpengalaman di bidang blockhain dan telah berkecimpung di bidang ini sejak tahun 2013 lalu. Yonathan Sompolinsky bersama Aviv Zohar kemudian mendirikan DAGLabs dengan tujuan mengimplementasikan protokol GhostDAG di blockchain. Dari hasil penelitiannya, kemudian lahirlah Kaspa yang kita kenal sekarang.
Kaspa diluncurkan pada tanggal 7 November 2021 dan memulai blok genesis pertama mereka pada tanggal 8 November 2021. Peluncuran Kaspa dilakukan secara adil, tanpa adanya pra-penambangan, penjualan token awal dan tanpa alokasi untuk investor. Peluncuran ini sepenuhnya terdesentralisasi dan hanya digerakkan oleh komunitas.
Selain Yonathan Sompolinsky dan Aviv Zohar, Kaspa juga memiliki peneliti inti dan pengembang diantaranya, Michael Sutton, Shai Wyborski, Mike Zak, Elichai Turkel, Ori Newman dan Anton Yemelyanov. Untuk mengetahui tim lain dibalik Kaspa, kamu bisa lihat disini.
Tokenomik Kaspa
Kaspa adalah jaringan blockchain itu sendiri, sedangkan KAS adalah token asli di jaringan Kaspa. Token KAS digunakan untuk transaksi dan pembayaran dalam ekosistem jaringan Kaspa, memberikan insentif kepada para penambang dan validator, tata kelola jaringan dan untuk menjaga keamanan blockchain.
- Pasokan Maksimal : 28,7 Milyar KAS
- Pasokan yang beredar : 26,50 Milyar KAS
- Pasokan yang belum beredar : 2 Milyar KAS
- Pasokan yang tidak terlacak : 198,8 Juta KAS
- Kapitalisasi Pasar : 2,24 Milyar USD
Data ini diambil pada tanggal 18 September 2025, untuk sirkulasi token dan kapitalisasi pasar yang lebih update, bisa dilihat di Coinmarketcap atau Coingecko.
Konsensus dan Protokol Kaspa
Sama seperti Bitcoin, Kaspa menggunakan mekanisme konsensus Proof-of-Work (PoW), namun dengan arsitektur BlockDAG yang memungkinkan transaksi lebih cepat, skalabilitas yang tinggi dan biaya yang rendah. Kaspa juga menggunakan protokol unik bernama GhostDAG (Greedy Heaviest Observed Subtree Directed Acyclic Graph), dimana protokol ini menggunakan pendekatan yang berbeda untuk validasi blok.
Dalam blockchain PoW lain, seperti Bitcoin, blok diproses secara berurutan satu per satu yang dapat menimbulkan celah keamanan. Ketika dua blok ditambang secara bersamaan, maka salah satu blok akan dibuang dan hanya satu blok yang akan masuk dan tervalidasi dalam jaringan. blok yang terbuang ini biasa disebut "orphaned block" atau blok yatim piatu.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kaspa menerapkan protokol GhostDAG yang mampu memproses beberapa blok secara bersamaan sehingga memungkinkan blok-blok ini divalidasi dan ditambahkan ke jaringan tanpa memperlambat jaringan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kecepatan dan memperketat keamanan, tetapi juga mempersulit penyerang untuk memanfaatkan sistem.
Konsep ini juga memungkinkan untuk membuat suatu blok di jaringan Kaspa lebih cepat. Bitcoin membutuhkan waktu rata-rata sekitar 10 menit untuk membuat satu blok, sedangkan Kaspa hanya membutuhkan waktu rata-rata sekitar 1 detik. Selain itu, dengan GhostDAG, jaringan Kaspa menjadi lebih efisien sehingga meminimalkan pemborosan daya komputasi.
Hardfork Crescendo - Tonggak Penting Jaringan Kaspa
Tim Kaspa tidak puas dengan pencapaiannya, pada 5 Mei 2025 lalu, jaringan Kaspa mengalami peningkatan besar dengan hadirnya Crescendo. Peningkatan ini memungkinkan pembuatan blok dalam jaringan Kaspa yang awalnya 1 blok per detik, menjadi 10 blok per detik. Peningkatan kecepatan dan kapasitas transaksi yang signifikan ini dirancang untuk membuat Kaspa lebih skalabel, lebih cepat, dan tangguh, sekaligus meletakkan fondasi bagi aplikasi Layer-2.
Updgrade ini juga mempengaruhi praktik para penambang Kaspa, dimana pembaruan ini berarti penyesuaian perangkat lunak penambangan dan proses verifikasi yang lebih cepat. Di saat yang sama, risiko blok yatim piatu berkurang secara signifikan yang dapat meningkatkan efisiensi proses penambangan. Siapa pun yang bertindak sebagai Penambang Kaspa mendapatkan keuntungan dari imbalan yang dibayarkan dalam interval yang lebih pendek meskipun tingkat emisinya tetap sama.
Smart Contract Kaspa
Setelah melalui pengembangan yang berjalan cukup lama, akhirnya komunitas Kaspa bisa bergembira karena smart contract Kaspa rilis, tepatnya pada bulan Agustus 2025 lalu. Kaspa mengimplementasikan smart contractnya melalui solusi layer 2 yang bernama Kasplex. Dengan hadirnya smart contract ini, memungkinkan para pengembang untuk mulai membangun berbagai macam aplikasi terdesentralisasi (dApps) di Kaspa seperti Defi, GameFi, NFT dan lainnya.
Kasplex juga telah mendukung smart contract yang kompatibel dengan EVM, sehingga para pengembang lebih mudah dalam mentransmisikan atau membangun aplikasi mereka di jaringan Kaspa. Dengan ini, diharapkan lebih banyak pengembang tertarik untuk membangun dApps di Kaspa dan diharapkan ekosistem Kaspa lebih cepat bertumbuh dan lebih beragam, sehingga memperluas kegunaan dan permintaan token KAS.
Protokol Konsensus Baru DAGKnight, Pemutakhiran Dari Protokol GhostDAG
Protokol GhostDAG memang membawa keunggulan tersendiri bagi Kaspa, namun hal itu dirasa belum cukup. Yonathan Sompolinsky dan Michael Sutton mengembangkan protokol baru bernama DAGKnight, ini merupakan pemutakhiran dari GhostDAG. GhostDAG mulai diperkenalkan ke publik pada 31 Oktober 2022 di acara Crypto Economics Security Conference.
Untuk menerapkan dan mengimplementasikan DAGKnight, Kaspa mulai melakukan penggalangan dana komunitas, tepatnya pada tanggal 18 Desember 2022, sekitar 70 juta KAS yang dibutuhkan untuk penerapan protokol DAGKnight, transaksi penggalangan dana tersebut bisa dilihat secara lengkap disini.
DAGKnight akan dibangun diatas bahasa pemograman Rustlang, dimana nanti saat awal penerapannya, jaringan Kaspa mampu memproses 32 blok per detik dengan tujuan akhir di 100 blok per detik. DAGKnight diklaim lebih efisien dan aman berkat penerapan k-kluster, dimana ini adalah kelompok blok yang diambil sampelnya dari BlockDAG. Dengan mengevaluasi k-kluster, protokol dapat memilih kluster dengan penundaan jaringan tertinggi yang mencakup 50% jaringan dan menyesuaikan konfirmasi blok untuk menangkal serangan.
Dalam artikel yang dimuat di laman Kaspa, GhostDAG dikatakan masih kurang responsif terhadap latensi jaringan, artinya kinerja jaringan tidak meningkat ketika latensi meningkat dan ketika latensi menurun maka keamanan semakin rentan, ini berlaku di hampir semua algoritma PoW yang ada saat ini. Untuk mengatasi hal tersebut, lahirlah DAGKnight, protokol yang responsif yang mampu beradaptasi terhadap latensi jaringan.
Ekosistem Kaspa
Ekosistem Kaspa mulai mengalami pertumbuhan mulai dari memecoin, NFT dan Dex seperti Nacho The Cat, Kaspy, Kango, Kasper, Zealous Swap dan lainnya. Dengan hadirnya smart contract pada solusi layer 2, memungkinkan para pengembang untuk membangun aplikasi di jaringan Kaspa. Dengan protokol unik GhostDAG dan DAGKnight milik Kaspa, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat ekosistem mereka tumbuh signifikan dan mendapat adopsi luas.